
Penulis: Hastuti
Tanpa disadari di era modern yang serba canggih ini, manusia jadi mudah sekali memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dari generasi atas sampai generasi Z semua mulai berbondong-bondong ikut merasakan kemudahan ini. Tapi, dibalik kemudahan yang tersaji ada dampak buruk yang timbul, apa itu? Perilaku konsumtif.
Tak banyak yang tahu bahwa mereka sudah masuk ke dalam perilaku tersebut. Lalu apa itu perilaku konsumtif? Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. Sedangkan menurut Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang.
muda sekarang, atau yang lebih sering disebut sebagai generasi milenial terbiasa hidup di era digital yang serba canggih. Tidak jarang kebanyakan dari mereka memiliki gaya hidup konsumtif akibat dari modernisasi. Mudahnya akses untuk mendapatkan informasi dan komunikasi memengaruhi keinginan generasi milenial untuk memiliki, meniru, atau mencoba merasakan hal yang sama. Misalnya saja ketika muncul sebuah tren baru yang populer, maka mereka akan melakukan apapun untuk mengikutinya.
Konsumtif sendiri adalah perilaku atau gaya hidup yang suka menghabiskan atau membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif artinya bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri. Biasanya orang yang konsumtif tidak akan memikirkan dampak jangka panjang dari pemborosannya.
Meilihat dari definisi dan penjelasan di atas perilaku tersebut harus dihindari, mengapa demikian? Karena memiliki beberapa kerugian, yaitu:
- Pengeluaran uang belanja yang membludak, padahal hanya untuk barang yang tidak penting.
- Nafsu belanja yang sulit dikontrol
- Perilaku boros dan hedonisme yang mulai timbul dan sulit dikontrol.
- Adanya kecemburuan sosial lantaran melihat gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan keinginan untuk meniru dan membelinya.
- Mengurangi kesempatan menabung.
- Cenderung tidak mampu menyiapkan kebutuhan mendatang.
- Tidak memiliki dana darurat
- Sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan
Dilansir dari CNN Indonesia, perilaku konsumtif yang sering dilakukan oleh kaum milenial dipengaruhi oleh budaya digital dan maraknya penggunaan internet. Peran internet yang cukup penting dalam kehidupan anak muda menjadi latar belakang terjadinya budaya konsumtif tersebut. Dengan kehadiran internet, berbagai macam transaksi dapat menjadi lebih praktis, baik dalam hal transportasi, memesan makanan, pergi jalan-jalan, belanja pakaian maupun kebutuhan sehari-hari.
Selain adanya pengaruh internet, pengaruh pergaulan juga ikut andil menjadi penyebab munculnya budaya konsumtif. Anak muda yang lingkup pergaulannya berada di lingkungan konsumtif, tidak menutup kemungkinan akan memiliki sifat konsumtif pula. Mereka akan mengikuti gaya, penampilan, maupun hal lain agar tidak kalah dengan teman di lingkungan pergaulannya itu.
Perilaku konsumtif yang dialami oleh generasi muda dapat mengakibatkan berbagai hal. Salah satunya adalah kondisi keuangan yang buruk karena uang terus menerus dipakai tanpa tujuan yang jelas, misalnya dihabiskan untuk mengikuti tren-tren yang sedang populer. Jika hal ini dibiarkan, maka generasi muda akan menjadi sosok yang hanya mementingkan kepuasan diri sendiri. Oleh karena itu, ada baiknya generasi muda dapat mengontrol keuangannya untuk dapat digunakan pada pengeluaran yang lebih bermanfaat agar tidak terciptanya perilaku konsumtif yang semakin membesar dan membawa pengaruh-pengaruh buruk lainnya.
Masih banyak lagi dampak negatif dari perilaku konsumtif ini. Jadi, masih kah kita terus bertahan dan tidak menyadari perilaku konsumtif ini? Yu, mari kita benahi gaya hidup dan perilaku kita untuk kehidupan dan kematangan keuangan yang lebih baik. Manfaatkan kemudahan yang ada untuk upgrade diri bukan malah downgrade. Karena, kita yang merasakan baik buruknya perilaku konsumtif ini bukan orang lain.
