
Penulis: Hastuti
Belakangan ini, isu kesehatan mental menjadi topik hangat di masyarakat. Masyarakat masih beranggapan bahwa kesehatan hanyalah kesehatan fisik, mereka tidak menyadari bahwa kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk kelangsungan hidup manusia.
Saat ini, Kesehatan mental masih belum dianggap serius oleh masyarakat awam. Stigma yang melekat pada penderita gangguan mental pun masih banyak dijumpai. Berkonsultasi dengan psikiater memiliki konotasi negatif di masyarakat. Bahkan, sekadar menceritakan struggle akan disebut sesuatu yang berlebihan bagi kebanyakan orang.
Sehingga banyak yang tidak sadar, tanggapan kecil seperti ini memiliki dampak yang besar bagi penderita. Mereka bisa saja mengalami depresi, hingga akhirnya melakukan bunuh diri. Terlebih, World Health Organization (WHO) mengungkapkan, lebih dari 800 ribu orang di dunia meninggal karena bunuh diri setiap tahun. Dengan umur paling dominan antara 15-29 tahun.
Penulis akui untuk mengetahui apakah kesehatan mental seseorang sedang terganggu sulit untuk di tebak. seseorang yang terlihat bahagia, tertawa lepas, aktif mem-posting Instagram story saat jalan-jalan di mall, ataupun orang yang sedang berada disamping kita bisa saja mengalami gangguan kesehatan mental.
Maka dari itu, peka lah pada kondisi mereka yang ada di sekitar. Jika seseorang menceritakan masalahnya, tidak ada salahnya untuk mendengarkan dan memberi semangat kepada orang tersebut, lebih-lebih jika mau menyumbang solusi. Karena keluarga, sahabat, teman satu organisasi merupakan salah satu dari beberapa orang yang akan dituju oleh seorang penderita gangguan mental dalam meminta pertolongan.
Meski penting memperhatikan orang lain, akan jauh lebih penting saat kita memperhatikan diri sendiri. Kesehatan mental bukanlah hal yang sepele. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi keadaan mental diri sendiri. Karena sesungguhnya kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang perlu diobati dengan segera.Kesehatan mental perlu dijaga layaknya kesehatan fisik. Salah satunya dengan membangun interaksi sosial yang positif.
Disini saya hanya ingin mengingatkan bahwa it’s okay to not be okay, it’s okay to cry, it’s okay to take rest. Semua orang memiliki masalahnya sendiri, semua orang memiliki titik jenuhnya masing-masing.
Beristirahatlah jika kamu merasa sangat lelah. Lakukan hal yang kamu rasa dapat menenangkan dirimu. Minumlah kopi yang ada di lemarimu, dengarlah lagu yang ada di playlist-mu, tonton video youtube yang muncul di notifikasi ponselmu, chat orang yang kamu rasa bisa memberikan semangat kepada dirimu. Karena kamu berharga, kamu pantas untuk hidup bahagia.
