Kapal Sabuk Nusantara 44 Solusi Transportasi Laut, Masyarakat Wakatobi Tidak Ingin itu Diganti!!!

Penulis: La Ode Yustamin

Petualangan laut KM. Sabuk Nusantara 44 (KM.SANUS 44) sudah banyak menemani masyarakat Wakatobi dalam menaklukkan angin dan arus laut dalam pelayaran. Terbukti, kapal ini menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya mahasiswa ketika hendak merantau di tanah perkuliahan maupun pulang ke kampung kala liburan datang. Pasalnya, KM SANUS 44 memiliki ukuran yang besar sehingga memberikan muatan yang nyaman.

Tak hanya itu, dengan ukurannya yang besar tentu sangat menjamin keselamatan dalam menaklukkan cuaca laut Wakatobi yang terkenal ganas arus dan ombaknya.Kendati demikian, kabar senjang datang melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 690 Tahun 2024, yang tertuang dalam Lampiran II Nomor KP-DJPL 745 Tahun 2024 tentang penempatan kapal perintis pada Tahun Anggaran 2025.

Keputusan tersebut tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat Wakatobi yang sangat bergantung pada kapal besar untuk transportasi sehari-hari. Pilihan ini dinilai tidak tepat, jika melihat kondisi laut maupun banyaknya jumlah masyarakat yang terbantu. Apalagi jalur laut kapal ini sangat strategis sebab titik persinggahannya merupakan wilayah atau daerah yang sering menjadi tujuan perjalanan masyarakat.

Mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat perlu melihat ini sebagai langkah kaku pemerintah dalam menentukan skala prioritas kebutuhan masyarakat khususnya dibidang transportasi laut. Keputusan tersebut perlu dikawal untuk kemudian dievaluasi kembali, sebab tidak dilandasi dengan alasan yang solutif.

Artinya, pemerintah terkait, yang berada di wilayah yurisdiksi Kabupaten Wakatobi perlu merespon dengan memberikan tindakan yang berangkat dari kebutuhan masyarakat. Seperti, menolak pergantian kapal dengan ukuran yang jauh lebih kecil; mempertahankan Kapal SANUS 44 untuk tetap berlayar di jalur yang sebelumnya; serta mendengar kekecewaan masyarakat atas keputusan yang dinilai tidak mempertimbangkan kepentingan masyarakat Wakatobi yang sangat bergantung pada kapal besar ini untuk kebutuhan transportasi dan ekonomi sehari-hari.

Lebih lanjut, Kabupaten Wakatobi juga selalu menjadi langganan titik pilihan KKN dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara. Seperti Universitas Halu Oleo. Tercatat, KKN Reguler Batch I Tahun 2025 ada sebanyak 55 Kelompok KKN yang memilih Kabupaten Wakatobi. Berdasarkan jumlah tersebut jika dikalkulasikan secara keseluruhan, maka ada sebanyak 825 mahasiswa.

Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa perlu mempertahankan Kapal SANUS 44 untuk tidak digantikan. Apalagi, bercermin dari sebelumnya, banyak Kelompok KKN yang menggunakan dan memilih Kapal SANUS 44 karena ukurannya yang besar dan dinilai ekonomis. 

 

 

Related Post "Kapal Sabuk Nusantara 44 Solusi Transportasi Laut, Masyarakat Wakatobi Tidak Ingin itu Diganti!!!"
Dampak perilaku konsumtif di era modern
Peka Terhadap Kesehatan Mental
Sustainable Lifestyle: Gaya hidup Berkelanjutan Manusia dan Bumiku