
BAUBAU, BINTANGSULTRA.COM – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, mengingatkan bahwa persatuan di tengah keragaman suku bangsa di Sultra sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kemajuan daerah. Dalam kampanye di Baubau, Hugua menegaskan bahwa jika perbedaan suku terus dibiarkan mencuat dan menimbulkan perpecahan, maka Sultra bisa terancam kembali porak-poranda, bahkan seperti masa penjajahan.
“Kita harus kembali ke sejarah. Jika kita ingin melihat Sultra porak-poranda dan kembali dijajah bangsa asing, maka biarkan saja perbedaan suku kita mencuat,” ujar Hugua, menegaskan bahaya yang bisa timbul apabila masyarakat Sultra tidak menjaga semangat persatuan.
Hugua menjelaskan bahwa masa lalu bangsa Indonesia, termasuk Sultra, telah banyak dipengaruhi oleh perpecahan antar suku yang mempermudah penjajah untuk menguasai wilayah. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Sultra untuk menjaga kesatuan dan tidak terjebak dalam sentimen suku yang hanya akan memecah belah.
“Persatuan adalah kekuatan kita. Sultra adalah miniatur Indonesia, yang dihuni oleh berbagai suku bangsa. Perbedaan bukanlah hal yang harus dipertentangkan, tetapi justru menjadi kekuatan untuk kemajuan kita bersama,” tambahnya.
Hugua, yang mendampingi Andi Sumangerukka sebagai calon Gubernur Sultra, mengajak masyarakat Sultra untuk memilih pemimpin yang mampu menjaga kerukunan dan memajukan provinsi ini tanpa membedakan suku. Ia menekankan pentingnya menciptakan Sultra yang harmonis dan maju melalui kebersamaan.
“Kita harus menjadikan Sultra sebagai contoh daerah yang bisa hidup berdampingan dalam keberagaman. Hanya dengan bersatu kita bisa mewujudkan Sultra yang lebih baik,” tutup Hugua.
Redaksi
